Telah digunakan
sejak abad ke-18
===
Jl. Malaka 4 no 32 rt 06/08 malakasari, prumnas klender ,duren
sawit ,Jakarta timur
(021) 99300 100 , (021) 99 300 400,0813 1700 2034(WA), 0815 969
8835(WA,LINE) Pin bb: 7E84850F
===
Terapi alternatif dengan Lintah (Hirudo Medicinalis) telah
digunakan sejak abad ke-18, namun sejak
berkembangnya dunia medis kedokteran di abad 19, perlahan terapi lintah mulai
dilupakan orang.
Terapi ini
kembali digunakan pada awal 1990 dimana dalam sebuah penelitian medis dengan terapi lintah berhasil membuktikan bahwa
terapi ini dapat menyembuhkan TUMOT/KANGKER tanpa kemoterapi dan pembedahan.Penelitian yang dilakukan di Eropa juga membuktikan bahwa terapi lintah yang
dilakukan dengan pengobatan medis (obat-obatan) atau herbal
dapat meningkatkan efektifitas obat. Hingga saat ini,
tidak ditemukan adanya efek samping sebagai akibat terapi hirudo medicinalis.
Terapi alternatif dengan Lintah (Hirudo Medicinalis) di zaman
modern ini banyak dianjurkan oleh tim medis dalam hal perawatan tubuh, tidak
terkecuali dalam bidang pengobatan.
Kini pengobatan
modern mulai melirik terapi pengobatan dengan mempergunakan lintah. Meski
binatang penghisap darah ini sering dibenci orang, akan tetapi air liurnya
sangat bermanfaat karena banyak mengandung
antikoagulan (anti pembekuan darah) juga zat-zat lain
seperti penisilin, anti radang dan anestesi/bius.
Terapi sedot lintah
dapat mengobati berbagai penyakit seperti penyakit diabetes
mellitus kering / basah, pengapuran, kelenjar getah bening, stroke, tyroid, asam urat, kolesterol, rematik, alergi
makanan, migrain, penyempitan
pembuluh darah, sering
pusing, syaraf
terjepit, dll.
Hirudo Therapy merupakan suatu prinsip
penyembuhan sederhana terletak di jantung dari semua mukjizat-Hirudo. Hirudin
adalah peptida alami Hirudo medicinalis dari lintah untuk pengobatan. Lintah
jenis ini adalah hewan karnivora yang memiliki panjang empat inci, sejenis
cacing tersegmentasi yang bersifat hermaphroditic. Memiliki alat penghisap,
lima pasang mata dan 32 berkas saraf (atau otak) di tengah. Ini merupakan sekresi bukal dari kelenjar ludah,
terkenal karena kandungan zat antikoagulannya. Ini adalah dasar untuk kebiasaan
pencernaan dari hematophaty karena itu membuat darah mengalir melalui lintah
setelah proses mengeluarkan darah awal pada kulit inang. Selama proses makan,
lintah mengeluarkan campuran lengkap zat farmakologis aktif dengan
hirudin menjadi komponen utama dari air liur.
Lintah dan pacet
adalah hewan yang tergabung dalam filum Annelida subkelas Hirudinea. Terdapat
jenis lintah yang dapat hidup di daratan, air tawar, dan laut. Seperti halnya
kerabatnya, Oligochaeta, mereka memiliki klitelum. Seperti cacing tanah, lintah
juga hermaprodit (berkelamin ganda). Lintah obat Eropa, Hirudo medicinalis,
telah sejak lama dimanfaatkan untuk pengeluaran darah (plebotomi) secara medis.
oleh karena itu sangat baik kegunaannya dan manfaatnya untuk penyembuhan
penyakit bagi penderita sakit stroke, penyumbatan saraf dan penyakit-penyakit yang ada
hubungaannya dengan syaraf dan darah.
Lintah dibedakan
dari pacet bukan berdasarkan taksonomi, tetapi lebih pada habitat kesukaannya.
Lintah sehari-hari hidup di air, sedangkan pacet sehari-harinya melekat pada daun
atau batang pohon (di luar air). Semua spesies
lintah adalah karnivora. Beberapa merupakan predator, mendapat makanan dari
berbagai jenis invertebrata seperti cacing, siput atau larva serangga.
Zat-zat yang terkandung dalam air liur lintah yang dapat mengobati berbagai
penyakit tersebut antara lain :
1.
Hirudin : Merupakan komponen zat koagulan (darah kental) melalui pengikatan
trombin (faktor dalam trombin yang berupa enzym).
Darah kental biasa keluar dari lubang gigitan
bersama darah cair.
2.
Anti infeksi : Kandungan penicillin yang tedapat pada air liur berfungsi sebagai anti infeksi.
3.
Calin : Berada di darah kental
yang memblokir faktor von wilebrand dan
berfungsi sebagai zat perantara (mediator)
dalam proses pembentukan struktur
darah yang disebut
platelet.
4.
Destabilase : Aktifitas monomerizing membentuk fibrin (produk akhir dari
proses pengentalan darah).
5.
Hirustasin : Berada di enzim kalikrein dan enzim trypsin yang berfungsi
sebagai pembentukan protein
menjadi peptone, untaian
peptine, peptidase, dst. Peptidase merupakan enzim di dalam
pencernaan dan usus.
6.
Bdellins : Zat yang mengurangi radang kulit yang mengakibatkan
kemerahan, bengkak dan
gatal.
7.
Hyaluronidase : Zat antibiotik sebagai anti infeksi.
8.
Anesthetic
Substance : Penghilang rasa sakit setempat (lokal).
9.
Triptase
Inhibitor : Berada di enzim proteolytic dari mast cells dari suatu jaringan
cyptoplasmic granule (mengandung heparin, histamine dan
serotonin) yang dilepas saat mengalami pembengkakan dan alergi.
10.
Egllins : Zat anti pembengkakan.
11.
Faktor xa-inhibitor : Zat aktif anti pembekuan darah
(anti-koagulan).
12.
Complement
Inhibitors : Zat pengganti zat lain, jika ada kekurangan.
13.
Carboxypeptydase
inhibitors : Meningkatkan aliran darah disekitar lokasi gigitan.
14.
Histamin like subtance : Berfungsi sebagai fasodilator yaitu melebarkan pembuluh darah sehingga
aliran darah menjadi lancar.
Dari manfaat zat-zat yang terkandung dalam liur lintah tersebut yang
disalurkan pada saat menggigit kulit sehingga bercampur dengan darah inang
kemudian terbawa keseluruh tubuh inang dan mengakibatkan sirkulasi darah
menjadi lancar, hal ini dapat bermanfaat untuk kesehatan, manfaat-manfaat
tersebut antara lain :
1.
Melancarkan/menghilangkan
sumbatan dan gumpalan darah yang lama terkoagulasi membentuk plak
disaluran arteri.
2.
Mencairkan
pembekuan darah di kepala/otak, saraf halus, saraf sensorik, saraf motorik,
saraf telinga dan retina mata.
3.
Mamperbaiki jaringan baru.
4.
Melancarkan
suplai oksigen dan nutrisi dalam darah. Akibat dari tidak lancarnya aliran
darah dan oxsigen maka rasa sakit yang sering dirasa yaitu kesemutan, kaku, kebas, panas,
dingin sampai mati rasa.
5.
Menstabilkan kadar hormon serotonin dan melancarkan
peredaran darah dan oksigen pada jaringan saraf halus dikepala termasuk
menormalkan penyempitan atau pelebaran pembuluh darah di otak.
6.
Berdasarkan
Hasil Riset Medis awal 1990, bahwa terapi lintah dapat menyembuhkan tumor tanpa
kemoterapi dan pembedahan.
7.
Menyembuhkan
penyakit-penyakit lain seperti tumor/kanker, diabetes luka, jantung, flek paru-paru, glukoma, kelenjar getah bening, radang
sendi/anteroklolosis, telinga berdenging, asam urat, penyumbatan darah, haid tidak lancar, muka bejerawat, eksim, borok, sinusitis, darah tinggi, varises, kebotakan, celebral palsi, hepatitis, batuk berdahak dan sebagainya.
Wabsite :
===
Selasa, 22 September 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar